Tips zero waste bagi pendaki

Tips Membiasakan Zero Waste Bagi Pendaki Gunung

Salah satu langkah yang dapat dilakukan para pendaki untuk mengurangi sampah plastik di gunung adalah dengan menggunakan wadah yang dapat dipakai berkali-kali. Kemasan plastik menjadi masalah terbesar yang sering ditimbulkan oleh banyaknya pendaki di gunung. Fakta bahwa plastik membutuhkan waktu lama untuk proses penguraian dan sulit didegradasi oleh tanah, membuat pendaki perlu menerapkan strategi yang dapat mengurangi plastik. Secara visual, mengurangi penggunaan plastik saat mendaki bertujuan untuk menjaga keindahan dan kebersihan gunung, namun tujuan jangka panjangnya tentu saja melestarikan lingkungan gunung yang akan kembali pada kelangsungan hidup manusia itu sendiri.

Foto utama: Youtube.com: Exploring Alternatives

Oleh karena itu, sebisa mungkin semua orang harus dapat mengurangi timbulnya sampah yang dimulai dari kebiasaan hidup masing-masing. Strategi mengurangi timbulnya sampah melalui kebiasaan hidup ini populer disebut dengan istilah zero waste. Berikut Penjelajah mencoba mengulas beberapa tips untuk membiasakan zero waste bagi pendaki gunung yang dapat kamu ikuti untuk mengurangi masalah sampah di gunung.

1. Cemilan Tanpa Bungkus Plastik

Bagi pendaki yang senang memakan makanan ringan dalam perjalanan disarankan untuk menggunakan tempat makanan yang dapat dipakai berulang kali, bukan wadah plastik atau kemasan sekali pakai. Kamu dapat pula memilih cemilan yang habis dimakan tanpa meninggalkan sisa yang dapat menjadi sampah, contohnya buah-buahan seperti apel dan jambu, atau gula jawa. Hal ini selain mengurangi plastik juga dapat memberikan kamu stamina tambahan saat mendaki dengan mengemas buah-buahan atau gula jawa.

2. Hindari Makanan Instan

Karena kemudahannya, banyak sekali pendaki yang memakan makanan instan sebagai santapan saat berada di gunung. Hal ini selain kurang sehat bagi tubuh, juga tidak baik bagi lingkungan. Sebisa mungkin hindari makanan instan dan menggantinya menjadi makanan olahan sederhana.

Kamu bisa memasak makanan sederhana dengan membeli sayur di pasar dan menggunakan wadah yang tidak sekali pakai. Untuk lauknya, kamu bisa menggunakan bungkus dari daun pisang atau daun jati.

3. Gunakan Serbet atau Kain Lap

Untuk keperluan dapur saat berada di gunung, lebih baik menggunakan serbet atau kain lap supaya meminimalisir penggunaan tisu. Keuntungan menggunakan serbet atau kain lap adalah penggunaannya bisa berkali-kali, bisa dibersihkan dengan cara mencuci.

4. Gunakan Botol Minum atau Tumbler

Penggunaan air minum dalam kemasan yang dalam konsumsinya sekali pakai sebenarnya merugikan, baik bagi kesehatan maupun lingkungan. Jadi untuk mengurangi penggunaan botol minum sekali pakai, disarankan untuk menggunakan botol minum yang dapat digunakan berkali-kali. Misalnya seperti tumbler atau jerigen air. Penggunaan wadah air yang dapat dipakai berkali-kali ini justru memudahkan ketika kamu dalam packing barang, manajemen beban logistik pendakian, dan membuat pengisian ulang air minum dari sumber air menjadi lebih gampang saat mendaki.

5. Mengubah Cara ‘Packing Basah’

Untuk melindungi barang yang dibawa agar tetap kering saat mendaki, terdapat istilah ‘packing basah’ yaitu membungkus barang dua kali dengan plastik. Kebiasaan membungkus satu jenis barang dengan satu plastik dapat diganti dengan melapisi tas carrier kamu menggunakan satu plastik besar. Seperti plastik berwarna hitam yang sering dipakai untuk mengumpulkan sampah (thrash bag). Atau kamu dapat pula mengganti kantong plastik dengan kontainer ukuran kecil yang dapat dipakai berkali-kali.

6. Sampah Organik Sebenarnya Tak Perlu Dibawa Pulang

Sisa makanan kamu bisa digunakan sebagai kompos. Mulai dengan membuat lubang yang jauh dari jalan setapak, lalu kubur sampah organik. Pengkomposan ini sangat bermanfaat bagi hayati di tempat itu, sampah organik yang terkubur dapat terurai kemudian menjadi pupuk kompos.

Setelah mengetahui tips zero waste bagi pendaki ini, mungkin awalnya terasa sulit dan ribet dalam perjalanan, atau bahkan terkadang membuat beban yang dibawa lebih berat. Namun apabila kamu memikirkan kembali dampak-dampak positif yang didapat dan seberapa signifikan kontribusi kamu terhadap kelestarian alam, maka kesulitan tadi tidak akan berarti untuk masa depan gunung yang lebih terawat. Ingat, pendaki sejati tidak akan merusak gunung yang menjadi tempatnya mencari pengalaman dan belajar di alam bebas. Selamat mendaki secara zero waste ya, Sobat Penjelajah!

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments