Titik Awal Pendakian Gunung Kerinci

5 Fakta Utama Gunung Kerinci

Gunung Kerinci yang terletak di perbatasan Provinsi Jambi dengan Sumatera Barat merupakan salah satu tujuan utama para pendaki gunung di Indonesia, baik petualang domestik maupun pendaki internasional. Gunung yang memiliki keindahan alam dengan biodiversitas tinggi ini memang memiliki ketinggian dan jalur yang menantang untuk dinaiki. Berikut Penjelajah rangkum 5 fakta utama Gunung Kerinci.

Puncak Gunung Kerinci 3805 mdpl
Puncak Gunung Kerinci dengan ketinggian 3805 mdpl
 
1. Puncak Pulau Sumatera

Gunung Kerinci adalah gunung tertinggi di Pulau Sumatera. Gunung yang termasuk ke dalam jajaran Pegunungan Bukit Barisan ini memiliki ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut (mdpl). Dengan ketinggian ini, suhu udara di puncak Kerinci berkisar antara 5 hingga 10 derajat Celcius pada musim kemarau.

Sebagai puncak tertinggi di Pulau Sumatera, para pendaki gunung di Indonesia seringkali memasukkan Gunung Kerinci ke dalam 7 Summits of Indonesia, yang merupakan sebutan tidak resmi terhadap tujuh puncak gunung tertinggi di pulau-pulau utama Indonesia. Oleh karena itu, Gunung Kerinci adalah salah satu gunung yang wajib didaki oleh petualang Nusantara.

Berada di ketinggian di atas 3000 meter pada puncak Kerinci, membuat kamu benar-benar berada di atas awan. Jika cuaca cerah, jangan lupa abadikan foto kamu.

2. Gunung Api Aktif Tertinggi di Indonesia

Sebagai salah satu gunung api jenis stratovolcano yang termasuk dalam Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire), Kerinci adalah gunung api (volcano) aktif tertinggi di Indonesia. Gunung Kerinci memiliki kawah pada puncaknya dengan kedalaman 600 meter dan luas kawah sekitar 48.000 meter persegi.

Ketika camping selama pendakian Gunung Kerinci, salah satu fenomena yang kamu temukan di pagi hari ketika bangun tidur adalah terdapatnya abu vulkanik tipis yang menutupi tenda kamu.

 

3. Situs Warisan Dunia UNESCO

Gunung Kerinci termasuk bagian dari Taman Nasional Kerinci-Seblat (TNKS) yang merupakan taman nasional terbesar kedua di Indonesia. Kawasan konservasi ini memiliki luas area sekitar 1,3 juta hektar. Bersama dengan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), TNKS dikelompokkan menjadi Situs Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera yang telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO sejak tahun 2004. Hutan Hujan Tropis Sumatera dinobatkan oleh UNESCO karena keindahan alamnya yang luar biasa, merupakan contoh yang mewakili proses ekologis dan biologis yang sedang berlangsung secara signifikan, dan memiliki habitat alami yang sangat penting dan signifikan dalam konservasi in-situ. Selain itu, TNKS juga diakui sebagai situs Taman Warisan ASEAN.

Pemandangan Pegunungan Bukit Barisan dari Kerinci
Pemandangan Pegunungan Bukit Barisan dari Gunung Kerinci

 

4. Perkebunan Teh Kayu Aro di Sekitar Kaki Gunung Kerinci, Perkebunan Teh Tertua di Indonesia

Di sekitar kaki Gunung Kerinci, terhampar Perkebunan Teh Kayu Aro yang merupakan kebun teh tertua di Indonesia. Perkebunan Teh Kayu Aro telah didirikan sejak masa kolonial Belanda di Indonesia yaitu antara tahun 1925 hingga 1928 oleh perusahaan Belanda, Namblodse Venotschaaf Handle Vereniging Amsterdam (NV HVA). Pabrik teh di kawasan ini didirikan kemudian pada tahun 1932. Selain dikenal sebagai perkebunan teh tertua di Indonesia, perkebunan seluas 3.020 hektar ini juga merupakan salah satu hamparan perkebunan teh terluas di dunia.

Setiap tahun kebun teh Kayu Aro rata-rata memproduksi 5.500 ton teh ortodox atau teh hitam. Rasa dan aromanya yang khas serta kualitasnya yang prima, membuat sebagian teh produksi PTPN VI ini diekspor ke Eropa, Rusia, Timur Tengah, Amerika Serikat, Asia Tengah, Pakistan, dan Asia Tenggara. Konon, sejak turun-temurun Ratu Belanda (Ratu Beatrix) sangat menyukai teh dari Kayu Aro ini.

 

5. Habitat Harimau Sumatera (Phantera tigris sumatrae)

Harimau Sumatera termasuk hewan yang dilindungi dan telah dikategorikan dengan status kritis (critically endangered) oleh IUCN. Jumlah populasi harimau Sumatera di TNKS saat ini adalah sekitar 160-167 ekor, yang sebagiannya berada di sekitar Gunung Kerinci. Karena itu, sangat tidak direkomendasikan untuk bermalam mendirikan tenda atau melakukan perjalanan setelah matahari terbenam di antara Pos 2 dan Pos 3 dekat area hutan lumut Gunung Kerinci. Kabarnya, wilayah itu merupakan jalur harimau melintas.

 

Demikian fakta-fakta seputar Gunung Kerinci yang menarik. Semoga Sobat Penjelajah semakin termotivasi untuk mendaki gunung ini. Destinasi petualangan ini sangat layak untuk kamu masukkan dalam daftar gunung Indonesia yang wajib didaki. Kita tunggu Kerinci dibuka kembali untuk pendakian ya!

Subscribe
Notify of
guest
2 Comments
Newest
Oldest
Inline Feedbacks
View all comments