Persiapan sangat dibutuhkan sebelum trekking ke gunung

7 Persiapan Yang Perlu Dilakukan Sebelum Mendaki Gunung

Mendaki gunung menjadi salah satu kegiatan yang disukai oleh banyak kalangan baik pria maupun wanita. Karena semakin banyaknya orang yang menyenangi aktivitas tersebut, tidak heran jika hampir setiap weekend selalu dijumpai event pendakian atau aktivitas pendakian bersama.

UPDATE 10 MEI 2020:
Kami menambahkan update artikel ini (telah terbit sebelumnya, tanggal 4 Maret 2019) untuk melengkapi konten informasi agar lebih membantu Sobat Penjelajah dalam mempersiapkan diri sebelum mendaki gunung, dan memperbaharui penataan (layouting) artikel dengan menambahkan sematan (embed) langsung ke artikel terkait agar kamu lebih mudah membacanya. Adapun konten yang kami update yaitu:
– Penambahan tips untuk mengetahui info status buka dan tutup jalur pendakian gunung.
– Penambahan tautan ke artikel jenis latihan fisik yang penting sebelum mendaki gunung.
– Penambahan tautan ke artikel tips menu makanan bagi pendaki gunung
– Penambahan tips untuk mempersiapkan rencana keadaan darurat

Tidak sulit untuk mengetahui alasan banyak orang memilih gunung sebagai alternatif aktivitas liburan yang populer akhir-akhir ini. Selain karena jadi terlihat lebih keren, mendaki gunung ternyata terbukti dapat menghilangkan stress dan menyehatkan fisik. Namun, perlu diingat ada beberapa hal yang perlu kamu persiapkan sebelum melakukan pendakian, apa saja? Ini dia 7 (tujuh) persiapan yang perlu dilakukan sebelum naik gunung.

1. Persiapkan Fisik dan Stamina

Hal pertama yang perlu dipersiapkan sebelum memulai pendakian yaitu pastikan melakukan latihan fisik dengan jenis latihan yang penting sebelum mendaki gunung minimal dua minggu sebelum kegiatan pendakian. Salah satu persiapan fisik yang bisa kamu lakukan adalah dengan jogging secara rutin. Namun jangan terlalu memaksakan diri, jika kamu ternyata hanya mampu jogging 10-15 menit saja maka tidak mengapa, namun lakukan hal tersebut secara rutin. 

Perlu diketahui, bahwa ada perbedaan yang cukup signifikan antara melakukan latihan fisik dengan jika kamu tidak latihan fisik sama sekali, yaitu membantu otot kaki menjadi lebih lentur dan tidak mudah kram. Selain itu dengan latihan fisik minimal 2 minggu sebelum pendakian, stamina kamu juga akan lebih baik saat hari-H pendakian.

2. Ketahui Info Status Gunung Sedang Dibuka atau Ditutup untuk Pendakian

Hal selanjutnya setelah memastikan kesiapan fisik, kamu perlu memastikan apakah destinasi gunung yang ingin kamu daki statusnya sedang dibuka atau ditutup untuk pendakian. Tidak sedikit gunung-gunung yang secara berkala ditutup dan tidak boleh dilakukan pendakian karena alasan tertentu, yaitu akibat terjadinya kebakaran hutan, cuaca ekstrem, longsor, meningkatnya aktivitas vulkanik atau erupsi, pemulihan ekosistem, dan berbagai alasan lainnya. Karena itu pastikan kamu mengetahui info buka dan tutup jalur pendakian gunung paling updated, sebelum berangkat menuju titik start pendakian.

3. Ketahui Jalur dan Tingkat Kesulitan Pendakian

Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan sebelum naik gunung adalah menentukan tujuan pendakian dengan mencari informasi mengenai panjang jalur dan tingkat kesulitan pendakian. Sangat disarankan untuk bisa memperoleh peta jalur pendakian gunung yang akan kamu daki. Peta bisa kamu dapatkan di website taman nasional atau badan pengelola gunung tersebut, atau kamu bisa datang langsung dan memperolehnya di kantor badan pengelola.

Perlu diingat bahwa tidak semua gunung memiliki tingkat kesulitan yang sama. Bagi kamu yang masih pemula sebaiknya jangan langsung memilih destinasi gunung dengan jalur panjang dan tingkat kesulitan yang tinggi. Karena hal tersebut akan sangat menguras stamina dan bisa merepotkan tim kamu selama pendakian.

Peta Jalur Pendakian Gunung Gede - Pangrango
Peta Jalur Pendakian Gunung Gede – Pangrango

Foto: narareba.com
4. Persiapkan Perlengkapan dan Peralatan Mendaki Gunung

Peralatan dan perlengkapan memiliki penekanan tersendiri dalam berkegiatan di alam bebas. Bahkan ketika pendidikan dasar di komunitas pecinta alam, menjelang keberangkatan diksar pasti ada cek alat, dan jika calon peserta diksar tidak membawa alat yang diwajibkan maka biasanya akan mendapatkan sanksi kedisiplinan yang tegas. Hal ini menandakan betapa pentingnya persiapan peralatan dalam kegiatan outdoor.

Peralatan yang kamu butuhkan untuk pendakian gunung meliputi sepatu gunung, jaket tebal, pakaian pendakian, pakaian tidur dan cadangan, tenda, kompas, peta pendakian, fotokopi identitas yang dimasukkan ke plastik atau wadah kedap air, perlengkapan P3K, dan masih banyak lagi. Penjelajah akan mengulas lebih detail mengenai peralatan dan perlengkapan pendakian di kesempatan selanjutnya.

Kamu tidak perlu khawatir jika belum membeli peralatan atau perlengkapan tertentu, karena beberapa peralatan pendakian gunung kini bisa kamu sewa di tempat-tempat penyewaan alat outdoor di sekitar tempat tinggal atau di sekitar destinasi gunung tujuan pendakian kamu. Hanya saja, perlu kamu pastikan beberapa hari sebelum keberangkatan bahwa alat yang kamu butuhkan sedang tersedia di tempat rental tersebut.

Peralatan dan Perlengkapan Pendakian Gunung
Peralatan dan Perlengkapan Pendakian Gunung

Foto: trailtalk2, Dylan and Kathryn Burke
5. Persiapkan Kebutuhan Logistik atau Perbekalan

Menghitung dan mempersiapkan kebutuhan logistik atau perbekalan dengan cermat sangat penting dilakukan. Pastikan bahwa persediaan logistik makanan yang kamu bawa sudah benar-benar cukup, dan pilih menu makanan yang cukup untuk mengganti kalori yang kamu keluarkan. Rencanakan kebutuhan makanan sebelum belanja kebutuhan perbekalan dengan menghitung jumlah takaran atau porsi per orang, berapa kali makan, dan berapa orang peserta pendakian. Kemudian siapkan juga bahan makanan cadangan untuk antisipasi keadaan darurat dan bisa juga kamu bagi dengan pendaki lain untuk menambah teman baru.

Jangan lupa pula memastikan bahwa sumber air mudah ditemukan di sepanjang jalur pendakian, dan hitung berapa liter air yang harus kamu siapkan sebelum pendakian dimulai. Membawa air dalam ransel atau carrier memang terasa berat, tapi percaya lah, kamu akan sangat membutuhkannya selama pendakian. Jangan menahan diri untuk minum agar tidak dehidrasi.

6. Pastikan Kondisi Tubuh Sehat dan Peka terhadap Kondisi Sekitar

Satu lagi hal yang wajib untuk diperhatikan sebelum melakukan pendakian adalah memastikan bahwa kondisi badan kamu sehat dan benar-benar memungkinkan untuk melakukan pendakian. Tidak sedikit pendaki yang memaksakan diri untuk tetap mendaki gunung meski kondisi tubuh mereka sedang tidak sehat atau tidak memungkinkan untuk melakukan pendakian.

Selain itu, kamu juga harus peka terhadap kondisi sekitar. Ketika kondisi cuaca buruk dan tidak mendukung untuk kegiatan pendakian, sebaiknya tunda keberangkatan hingga kesempatan berikutnya. Memang cuaca di gunung tidak bisa diprediksi dan seringkali tidak mengikuti ramalan cuaca, namun kemungkinan terjadinya badai lebih tinggi di kala musim hujan.

7. Persiapkan Rencana Keadaan Darurat

Setelah kamu mempersiapkan segala hal yang telah disebutkan sebelumnya sebagai bekal kamu naik gunung, hal lain yang sangat penting adalah terkait penanganan keadaan darurat jika kondisi tersebut terjadi. Mulai lah dari memberi tahu minimal satu orang temanmu yang tidak ikut berangkat bersamamu tentang rencana perjalanan kamu dan menetapkan orang tersebut sebagai “tim basecamp” kamu.

Meski secara informal, kamu harus berkomitmen untuk selalu memberi kabar ke “tim basecamp” kamu itu setiap harinya tentang bagaimana kabar kamu, sudah sampai titik mana, dan bagaimana kondisi di lapangan. Sebagian orang mungkin meremehkan hal ini dan menganggapnya berlebihan. Namun sebagai bagian dari manajemen perjalanan yang baik, kita tidak boleh meremehkan perihal kesiapan keadaan darurat (emergency preparedness) ini. Sebab percaya lah, saat kondisi darurat terjadi, kamu tidak akan punya banyak waktu untuk bercanda.

Selain menjaga komunikasi dengan “tim basecamp” kamu, pertimbangkan juga untuk menyiapkan survival kit yang selalu kamu bawa bersamamu. Saat kondisi darurat terjadi, dan kamu harus bertahan hidup, alat-alat esensial ini ringan dibawa dan akan sangat berguna.

Subscribe
Notify of
guest
2 Comments
Newest
Oldest
Inline Feedbacks
View all comments