Kota Tua Jakarta ditutup karena corona virus

Dampak Pandemi Virus Corona Bagi Kualitas Udara Jakarta

Kualitas udara Jakarta yang selama ini dikenal terpolusi tinggi, dan bahkan tahun lalu Jakarta pernah tercatat sebagai kota yang memiliki kualitas udara terburuk di dunia, pada masa-masa ini terus menunjukkan kondisi yang semakin baik. Hal ini merupakan hal yang disebabkan sedikitnya aktivitas penduduk yang menggunakan kendaraan bermotor akibat masa tanggap darurat COVID-19 atau wabah virus corona di Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperpanjang masa tanggap darurat COVID-19 hingga tanggal 19 April nanti, setelah sebelumnya periode tanggap darurat ditetapkan 23 Maret-5 April.

Melihat aplikasi pemantau udara IQ Air Visual sempat diketahui peringkat Jakarta dalam polusi udara yaitu dengan nilai 42 dari rentang 0 sampai 500.

Kualitas udara dengan nilai 42 tersebut menunjukkan kategori  baik atau ‘Good‘, yang dijelaskan bahwa kualitas udara dengan kategori ini hanya memiliki resiko gas beracun yang kecil.

Pada hari ini Kamis 2 April 2020 pukul 11.13 WIB, Jakarta berada di peringkat ke-58. Kondisi udara Jakarta disebut lebih baik kualitasnya daripada kota Osaka, Jepang hingga Melbourne, Australia.

“Jakarta berada pada peringkat ke 58, berarti bahwa kualitas udara Jakarta lebih baik dibandingkan 57 kota lainnya,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih, sebagaimana dilansir dari CNN Indonesia hari ini tanggal 2 April 2020.

Pemerintah terus menggencarkan physical dan social distancing, khususnya di wilayah DKI Jakarta untuk mengontrol penyebaran wabah virus corona di Indonesia. Operasional transportasi massal di Jakarta pun semakin dibatasi. Masyarakat diminta untuk berdiam diri di rumah dan mengurangi aktivitas di luar rumah. Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta juga menjelaskan bahwa lebih dari satu juta pekerja di Jakarta telah melaksanakan program bekerja dari rumah (work from home) selama masa tanggap darurat COVID-19 ini. Semua langkah ini dilakukan untuk menekan penyebaran wabah virus corona di Indonesia, dimana angka tertingginya ada di Jakarta.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments